Selasa, 26 Maret 2013

masuk harian Sumutpos (hanya koran daerah) rasanya ... itu sesuatu :)


http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=60580


Daur Ulang Sampah

Posted on  by ipoel

Winni Re Tumanggor

Ramadan harus diisi dengan hal-hal atau kegiatan yang bermanfaat. Karena pada prinsifnya semua kegiatan yang dilakukan selama Ramadan
dihitung ibadah oleh Allah.
Itu lah yang melatarbelakangi Winni RE Tumanggor Peserta Miss Fire Rabbani 2010 itu selalu menyibukkan dirinya dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Seperti, membuat kerajinan tangan dari sampah-sampah daur ulang.
Misalnya, dari sebuah kardus bekas bisa dibentuk menjadi sebuah celengan. Dan dari bahan-bahan lainnya, menjadi hiasan-hiasan yang memiliki nilai komersil.
“Sejak saya tinggal di Medan mulai dua tahun lalu, saya tertarik untuk memanfaatkan barang-barang bekas atau yang orang kenal dengan istilah daur ulang. Saya selalu buat kerajinan tangan itu, biasanya waktu tidak ada kegiatan lain seperti kuliah dan sebagainya. Jadi praktis, saya hanya membuat kerajinan tangan itu pada hari Minggu saja,” kata gadis berusia 20 tahun kelahiran Indrapura, 15 April 1990 tersebut.
Memang wajar, jika dara yang akrab disapa Winni ini hanya bisa mengerjakan daur ulang barang-barang bekas di hari Minggu saja. Pasalnya, setiap harinya Winni selalu menghabiskan waktunya di kampus nya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) dari pukul 13.30 WIB sampai pukul 15.30 WIB.
Mengenai kemampannya mendaur ulang barang bekas itu, anak pertama dari empat bersaudara pasangan Darwinsyah Tumanggor dan Suriani Sumadi ini, memiliki obesesi untuk menjadi seorang enterpreuner alias wiraswastawan alias pengusaha.
“Sekarang lagi concern mengikuti program Student  Enterpreunership Center yang diselenggarakan oleh Biro Rektor USU. InsyaAllah bisa menang lomba yang rencananya akan digelar pada tanggal 18 September nanti. Kalau menang, kan bisa buat nambah modal. Jadi bisa buka usaha kecil-kecilan,” ungkap alumni SMUN I Indrapura tersebut.
Tidak sampai disitu saja, dengan padatnya kegiatan yang dijalaninya itu, Winni tidak langsung kembali ke kosnya, karena masih memiliki kegiatan lainnya seperti, kegiatan organisasi serta aktivitas lainnya.
“Kuliah dari Senin hingga Kamis. Di hari itu juga selesai jam kuliah, selalu mengikuti kegiatan lainnya di organisasi seperti, rapat, buka puasa bersama dan sebagainya. Hari Jumat sampai Sabtu juga, kadang ada kegiatan lainnya. Jadi, baru pulang ke kos biasanya malam sebelum tarawih,” terang gadis berdarah Jawa-Batak itu.
Untuk persoalan menu, sudah menjadi kebiasaan anak kos adalah tidak terlalu ingin yang ribet. Begitu pula yang dilakukan oleh gadis yang tercatat sebagai anggota organisasi Panitia Hari Besar Islam (PHBI) FKM USU ini.
Enaknya lagi, ibu kosnya telah menyediakan menu berbuka dan sahur untuk setiap harinya.
“Alhamdulillah, di kos sudah disediakan. Jadi nggak repot-repot lagi,” tuturnya.
Seperti orang-orang pada umumnya, Winni juga memiliki target yang ingin diraihnya selama Ramadan tahun ini. Target itu adalah untuk menamatkan membaca Alquran alias khatam.
“Targetnya sih pengen bisa khatam. Memang selama ini, setelah salat wajib atau sunat, saya selalu menyempatkan diri untuk tadarus. Minimal setia tadarus, bisa baca dua lembar. Jadi kalau salat lima waktu sehari semalam, Insya Allah bisa satu juz juga,” tutupnya. (ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Enjoy your visiting.. Please, leave your comment.. :)