Kamis, 19 April 2012

cerpen Q "Hijrahku KarenaMu"

-->
Di siang yang  cerah dengan semilir angin, aku dan adik-adik yang ku sayang karena Allah mengkaji ilmu-Nya.
Di penghujung halaqoh…
“Alhamdulillah, baik adik2 kakak yang dirahmati Allah, sebelum kita tutup, minggu depan kita tetap ngaji dengan waktu yang samakan?” Tanyaku.
“Iya kak, kami semua insyaAllah kalau tidak ada urusan mendadak bisa hari dan jam seperti hari ini kak,” jawab amiroh dari lingkaran itu.
“Ya sudah, jangan lupa targetan mutabaah yaumiyahnya ditingkatkan ya, apalagi hapalannya, insya Allah dengan usaha kita yang sungguh-sungguh Allah akan mempermudah. Baik adik-adik kita tutup dengan doa penutup majelis”
***
Tahun ajaran ini,  pertama kalinya aku menjadi salah satu pementor adik-adik mahasiswi baru. Alhamdulillah, salah targetku yaitu menjadi akhwat tercapai. InsyaAllah yang ditandai dengan menutup hijab tubuh secara utuh dan memiliki binaan, kumulai langkah ini.
Aku mahasiswi fakultas kesehatan USU. Setiap ajaran baru, Alhamdulillah dengan diberinya kebebasan tidak seperti puluhan tahun yang lalu, fakultasku dan fakultas lainnya di USU melaksanakan mentoring agama islam untuk mahasiswa baru, ada yang dimulai dari semester pertama maupun semester kedua disesuaikan dengan mata kuliah agama maaing Fakultas. Dan kakak senior mulai dari tingkat II sudah bisa menjadi pementor. Para calon pementor harus memenuhi persyaratan dan mengikuti seleksi. Aku sadar di  tingkat II aku belum memenuhi persyaratan. Alhamdulillah di tingkat III ini aku diberi hidayah untuk memenuhi persyaratan yang diajukan.
Perjalanan awal menjadi kakak binaan memang sangat mengesankan. Ada adik yang sangat semangat namun ada pula yang tidak terlalu sungguh-sungguh mengikuti pengajian ini. Hal itu tidak membuat aku surut karena halaqoh yang kumiliki awal-awalnya dulu juga seperti ini bahkan pernah hanya 2 orang  saja. Aku ingin seperti murabbiku dulu, yang selalu semangat dalam menegakkan Kalimatullah.
***
Hari ke hari tak terasa dilalui, hari ini agenda yang tidak bisa ditinggalkan yaitu mengisi halaqoh. Materi hari ini adalah Ma’rifaturrasul. Alhamdulillah adik-adik yang datang 6 orang berarti ada 3 orang yang tidak hadir.
“Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh,” salam dari moderator halaqoh hari ini, Ayu.
“Wa’laikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,” jawab kami semua.
Setelah itu agenda selanjutnya dan sampai akhirnya diskusi.
“Terima kasih ya kak, atas materi yang kakak sampaikan. Itu membuat saya tergugah dan mudah-mudahan teman yang lainnya. Misya mau tanya kak,  tapi sedikit lari. Kak seperti yang kakak bilang begitu baiknya akhlak Rasulullah, begitu jujurnya beliau, hingga banyak yang tersentuh hatinya untuk hijrah ke jalan Allah. Seperti yang kakak contohkan tadi, misalnya, Mushab bin ‘umair yang rela meninggalkan segala kekayaan bahkan meningkalakan ibu yang dicintai demi ajaran yang dibawa Rasullah yaitu mengesakan Allah. Apakah kita sekarang yang sudah islam masih dituntut untuk berhijrah?” Tanya misya sambil melihat catatan2 yang ditulisnya , adik yang selalu semangat mengikuti mentoring. Pertanyaannya membuatkanku tertegun. Teringat beberapa minggu, bulan bahkan tahun lalu sebelum aku berhijrah mendapat hidayah dari Allah untuk mendalami islam secara utuh.
“Syukron Misya atas pertanyaannya, pertanyaan nggak lari kok. Kakak senang sekali pemikiran Misya sampai sejauh itu. Baiklah adik-adik kakak akan menjawab pertanyaan Misya. Hijrah artinya berpindah. Berpindah maksudnya berpindah ke tempat yang lebih baik. Tujuan diutusnya Rasul adalah untuk mengesakan Allah seningga akan menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih baik. Nah kita sekarang sudah islam, sudah beriman kepada Allah. Tetapi apakah keimanan kita benar-benar terjamin. Memang kita tidak bisa menghitung sejauh mana keimanan kita, tetapi kita bisa lihat bagaimana keyakinan kita terhadap Allah, terhadap takdir dan kehendakNya, apakah kita selalu bergantung padaNya. Serta apakah kita berusaha selalu mengerjakan perintah dan menjauhi laranganNya. Jadi kita diharapkan dapat selalu berhijrah, maksudnya disini adalah menjadi lebih baik karena Allah. Contoh pertama, misalnya kita berhijrah dari yang tidak memakai jilbab kemudian memakai jilbab.  Kapan dulu adik-adik pertama kali pakai jilbab?,” tanyaku pada mereka agar ada respon dari penjabaranku yang cukup panjang.
“kalo retno kapan dik?”
“sejak SMA kelas 2 kak.”
“Alhamdulillah, memang rata-rata wanita baru memiliki kesadaran memakai jilbab sejak SMA, tetapi seharusnya ketika dia sudah baligh atau datang bulan pertama kali sudah diwajibkan menuntup auratnya. Semua itu karena hidayah Allah, karena ada orang yang baru tersadar memaknai kewajiban memakai jilbab ketika sudah berumur 30-an atau lebih. Itu contoh kecil dari hijrahnya kita kea rah yang lebih baik tentunya. Masih banyak contoh-contoh lain mungkin adik-adik merasakannya.”
“Kak, mengenai hal tadi, maaf kak Rini ingin bertanya mengenai hijrah kakak seperti sekarang ini, kakak sudah menutup aurat secara baik menurut Rini yang dikenal sebagai Akhwat gitu, gimana kak ceritanya. Manatau itu bisa menjadi inspirasi kami kak?”
Subhanallah, Ya Allah bantu hamba menjabarkan jawaban Rini.
“Rini, pertanyaannya mencari jawaban yang realistis ya dik?” tanyaku sambil tersenyum padanya dan dia pun jadi menunduk malu.
“Tidak apa-apa dik, kakak senang kok atas pertanyaan Rini. Kakak hijrah, InsyaAllah berusaha memahami dan mengaplikasi islam secara mendalam, sejak semester ini. Sebenarnya kakak sudah mulai punya pengajian seperti ini sejak SMP dan SMA, meskipun terputus-putus. Tetapi hidayah itu belum hadir, kakak masih saja bandal.” Aku tersenyum mengatakan “bandal”.
“Selain memang Karena dulu kebanyakan teman-teman kakak sama seperti kakak sehingga tidak ada yang memotivasi untuk berhijrah, tetapi sekarang sejak pertama kali masuk, Alhamdulillah, kakak bertemu dengan senior-senior yang selalu memotivasi untuk lebih baik. Kemudian kakak juga menemukan teman seperjuangan yang tergerak hatinya untuk berubah menjadi Hamba Allah yang lebih baik. Namun proses ini berlangsung lama.”
***
Hari ini jadwal aku dan mahasiswa baru lainnya menyususun jadwal kuliah semester pertama di  PSI atau Pusat Sistem Informasi. Setelah selesai, aku keluar kemudian sampai digerbang ke arah gelanggang aku bertemu dengan kakak senior yang ingin membagi stiker organisasi sebagai program penyambutan mahasiswa baru kepada junior.
“Assalamualaikum,”  salah satu kakak di kumpulan itu menyapaku dengan penuh senyum.
“Wa’alaikumsalam,” jawabku
“Tadi dari dalam ya? sudah selesai dik nyusunnya?” tanya kakak itu lagi.
“Alhamdulillah sudah kak.” Jawabku kembali
“Siapa dik namanya? Nama kakak Rini, kakak yang ini Yanti dan yang ini Zanila. Adik dari fakultas apa?” tanya kakak yang lainnya kepadaku juga dengan ramah.
“Nama saya Aqsa kak. Aqsa dari Fakultas Kesehatan.” Jawabku berharap salah satu kakak tersebut ada yang berasal dari fakultas yang sama denganku.
“O, ini kak Zanila dari Fakultas Kesehatan juga,” jawab kak Rini dengan cepat
“Iya kakak dari Fakultas Kesehatan Dik. Nomor Hp Aqsa berapa Dik?” jawab kak Zanila dengan sangat lembut.
“Wah senang sekali kak, kakak pertama kali senior yang Aqsa lihat. Ini Nomor Hp Aqsa kak.” Jawabku sambil menunjukkan nomor Hpku yang ada di  Hpku sendiri. Kemudian kak Zanila langsung memanggil Nomor Hpku.
Alhamdulillah, aku punya senior yang sangat ramah. Aku juga menyimpan nomornya. Hari ini beruntung, selain ketemu dengan kakak senior, urusan di kampus juga sudah selesai.
Beberapa minggu di kampus baruku sudah kulewati. Masa-masa Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) juga sudah dilewati. Alhamdulillah di kampusku tidak ada sistem penindasan terhadap junior. Kegiatan kami pada saat itu seminar di dalam auditorium dan di akhiri dengan inagurasi di Sibolangit.
Hari ini ada keputrian di mushala kampusku. Kak Zanila selalu memberI informasi akademik dan juga informasi kalau ada pengajian atau keputrian. Kak Zanila juga mengenalkan aku dengan kakak yang lainnya. Aku jadi semakin betah disini. Setiap hari Jumat BKM mengadakan keputrian pada jam shalat jumat. Aku sering mengikuti keputrian tersebut karena dulu aku fikir tidak ada ruginya ikut keputrian malah bisa menambah pengetahuanku. Ditambah lagi acara keputrian sering ada games dan doorprice. Memang jiwa anak-anakku masih ada. Namun, benar juga, untuk menghilangkan kebosanan perlu diadakan hal-hal seperti itu agar menarik.
Hari ini temanya tentang ukhuwah. Jadi yang aku tangkap pada saat itu adalah selalu mengucapkan salam terhadap saudara seiman ketika bertemu maupun saat mau berpisah, bukan menyebut hallo atau yang lainnya. Karena dengan mengucapkan salam berarti kita telah mendoakan kebaikan buatnya.
Setelah keputrian, aku solat dzuhur. Pukul setengah dua siang aku ada jadwal kuliah. Alhamdulillah tidak telat karena tadi kusempatkan untuk makan siang. Ketika di kelas aku memilih duduk dekat dengan tiga orang teman baru. Sebelum dosen masuk ku sempatkan untuk berkenalan dengan mereka. Aku belum terlalu mengenal mereka karena teman-teman yang kukenal pada saat PMB berlainan kelas denganku.
“Assalamualaikum,” sapaku terhadap mereka yang semuanya memakai jilbab, sekalian mengaplikasikan ilmu yang baru kudapat.
“Wa’alaikumsalam,” jawab mereka.
“Disini nggak ada orangnyakan?” tanyaku basa-basi.
“Nggak ada. Nama kamu siapa?” tanya salah satu dari mereka yang kelihatan paling ramah.
“Oh iya kenalin namaku Aqsa,” kujawab sambil menyalami mereka satu persatu.
Mereka memperkenalkan dirinya masing-masing. Yang paling ramah tadi benama Riri, dan dua lainnya bernama Yesi dan Novi. Setelah  itu kami banyak cerita tentang diri masing-masing.
Setelah kuliah sudah selesai aku berencana pulang dengan Riri, kebetulan kos kami searah.
“Ri, kita pulang bareng ya?”
“Lho, kan lebih dekat dari depan Sa? Bisa naik angkot lagi.” Jawabnya
“iya Ri. Memang biasanya Aqsa dari depan. Tapi mau sekalian ketemu teman di Sumber.”
“Ok. Yuk kita langsung pulang,”
Kami jalan bersama menuju Sumber. Sumber adalah salah satu pintu masuk selain pintu utama (pintu 1, 2, 3, dan 4) dan pintu dari kampung susuk. Sesampainya di sumber aku meminta Riri menemani aku bertemu dengan dia.
“Uda mau berangkat Dra?” tanya ku pada dia.
“Ya ini sebentar lagi Sa.” Jawabnya
“Oh iya, Ri kenalkan ini Hendra, Hendra kenalkan ini Riri teman sekelas Aqsa. Kebetulan kami satu arah jadi pulang bareng.”
“Hendra fakultas apa?” tanya Riri
“Aku fakultas Fisip.” Jawab Hendra dengan senyum.
“Jadinya Hendra inagurasi kemana? Jadi ke Perapat? Berapa hari Dra?” tanyaku perhatian kepanya.
“Iya Sa, kami jadi ke perapat. Kata senior tiga hari. Mudah-mudahan aja acara disana mengasyikkan.”
“Oh, ya uda. Hendra baik-baik ya disana.”
Setelah itu kami berpisah dengan Hendra. Kemudian kami melanjutkan jalan pulang.
“Kalau boleh tahu itu siapa Ri? Pacar kamu ya?” tanya Riri penasaran.
“Iya Ri, dia pacar Aqsa sejak SMA.” Jawabku malu-malu
“Oh, pantesan kalian agak malu-malu. Tapi tadi kok banyak diamnya.”
“Mungkin karena uda sering jumpa dulu ya waktu SMA.” Jawabku sambil ketawa, “tapi sih Aqsa dan Hendra memang gak terlalu banyak bicara apalagi Aqsa.”
“Oh, uda lama ya pacarannya? Kayaknya asyik tuch ceritanya.”
“Iya sejak kelas I semester 2 Ri. Beneran nih mau diceritain?”
“Mau dong.”
“Ya gak panjang-panjang banget sih ceritanya. Kami pacaran dari kelas I semester 2. Dan kelas II kami satu kelas. Semenjak sekelas kami jadi dekat. Bahkan waktu itu, sejak semester 1 sampai kelas III Aqsa dan Hendra selalu jadi juara 1 dan 2.”
“Siapa yang juara 1 Sa?”
“Aqsa dong.” Jawabku sambil tertawa dan sedikit bangga. “sehingga seantero sekolah tahu kalau kami pacaran. Tapi kami sering dicandai teman kalau lagi duduk berdekatan kami banyak diamnya. ‘gak ada pulsa ya Dra?’ Kata mereka sambil tertawa.”
“Oh gitu ya ceritnya Sa. Ya mudah-mudahan deh yang terbaik buat kalian.”
“Iya, makasi ya Ri. Kita gara-gara cerita jadi berhenti dipinggir jalan ya?” jawabku sambil senyum. “Kos kamu dimana Ri, katanya depan Sumber?”
“Itu, gang di seberang sana. Riri tinggal nyebrang aja. Kamu Sa?”
“Aqsa jalan lagi kesana. Ya uda Ri, terima kasih ya sudah menemani Aqsa.”
“Assalamualaikum,” sambil malu-malu kami megucapkan kata salam bersama. Ya aku tahu Riri tadi juga ikut keputrian di Musala tadi. Kami sudah mulai mengaplikasi ilmu yang kami peroleh bersama.
Dengan serempak pula kami menjawab salam, “waalaikumsalam.”
Itulah kisah pertama aku dengan sahabatku. Memang ada getar-getar itu, antara aku dan Sahabatku. Padahal baru kenal tetapi karena keimanan yang akan menyatukan kami, kami seperti sudah kenal sejak lama. Dia juga pertama orang yang tahu tentang Hendra, sehingga aku selalu cerita dan berbagi tentangnya ke Riri.
Berbulan-bulan aku sudah kuliah. Aku juga mengikuti dan Riri UKMI di fakultas kami dan juga bersama-sama mengikuti LDK USU sejak semester pertama. Kakak senior juga selalu memberi ilmunya kepada kami. Terlebih kak Zanila. Dia benar-benar sangat lembut. Walau pendiam, tetapi diamnya memberi kharisma buatnya. Dalam diamnya dia banyak memikirkan keadaan orang lain.
Pemahamanku tentang islampun  kian bertambah. Aku mulai berubah perlahan demi perlahan. Begitu pula dengan Riri. Banyak kisah yang kami lewati begitu mengesankan. Walaupun dia tidak pacaran tetapi seakan-akan dia menunggu aku untuk berhijrah. Aku juga sadar bahwa pacaran itu tidak dibenarkan dalam islam. Dalil tentang hal ini banyak sekali diantaranya adalah firman Allah ‘Azza wa Jalla :
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan”. (Al Isra’ [17] : 32).
Berkaitan dengan ayat ini seorang ahli tafsir Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah- mengatakan dalam tafsirnya,
Larangan mendekati suatu perbuatan nilainya lebih daripada semata-mata larangan melakukan suatu perbuatan karena larangan mendekati suatu perbuatan mencakup larangan seluruh hal yang dapat menjadi pembuka/jalan dan dorongan untuk melakukan perbuatan yang dilarang”.
Kemudian Beliau –rahimahullah- menambahkan sebuah kaidah yang penting dalam hal ini,
Barangsiapa yang mendekati suatu perbuatan yang terlarang maka dikhawatirkan dia terjatuh pada suatu yang dilarang”.
Dahulu karena alas an pacaran inilah yang membuat aku tidak lulus syarat menjadi pementor di fakultasku. Alhamdulillah hidayah itu telah datang. Aku memantapkan niatku untuk memilih jalan dakwah ini. Di awal semester V kumantapkan hatiku untuk tidak melanjutkan hubungan yang belum saatnya ini. Pada saat itu aku ingin memilih untuk menikah dengannya. Karena aku pernah mendengar nasihat ‘kalau memang sanggup menikahlah, kalau tidak putuskan’. Ketika aku utarakan isi hatiku, namun dia belum sanggup untuk sekarang. Dan ketika ku bilang untuk mengakhiri hubungan ini, Alhamdulillah dia mengerti. Aku sadar pada awalnya memang terasa berat. Setiap mengingat kenangan dengannya  aku menangis. Ketika aku pulang ke kampung selalu ada saja yang menanyakan tentang nya. Tetapi betapa bodohnya aku. Ada Allah disampingku. Ada sahabat didekatku. Ada Allah yang jika aku mencintainya cintaku takkan bertepuk sebelah tangan. Berbeda ketika aku mencintainya, banyak kecemburuanku kepadanya. Bahkan aku selalu menjadi beban pikirannya karena aku terlalu cemburu, banyak memakan waktunya karena aku sangat sulit untuk mengutarakan apa yang aku rasa. Anjuran Allah itu memang benar,  betapapun kami dekatnya, yang hanya kebanyakan menimbun dosa dan membuat hati semakin keruh, kalau kami tidak berjodoh, maka Siapa yang bisa menghalangi kehendakNya, kami tidak akan berjodoh.
Ada Sahabatku yang kian hari seperti Bidadari Surga, selalu menyejukkan hatiku. Kamipun hanyut dalam DekapanNya. Begitu pula dengan amanah-amanah dakwah. Itu semua menghilangkan lara di hatiku. Karena sibukanlah diri kita dengan hal yang bermanfaat karena Allah, kalau tidak pasti ada saja yang akan kita sibukkan namun itu sia-sia. Itu pesan Murobbiku dulu.
Alhamdulillah. Kampus ini menjadi pesantren bagiku. Senior bagaikan ustadz dan ustadzahku, ukhuwah bagai pelajaran buatku, dan amanah bagai tugas yang membuatku semakin terlatih. Aku berharap adik-adikku ini juga menjadi jundi-jundiMu ya Rabb… Amiin ya rabbal’alamiin…
***
Tak terasa Aku sudah terlalu panjang menceritakan kisah yang semoga menjadi ibroh buat adik-adik.
“Maaf Dik, kepanjangan ya cerita kakak?”
“Subhanallah ya kak, Juri jadi terharu mendengar cerita kakak.”
“Iya Dik, ketika kakak berusaha untuk berubah, memang terasa berat. Tapi semua itu bisa kakak lewati ketika semuanya kakak serahkan sama Allah. Dan memang perubahan itu lebih baik sedikit demi sedikit. Laa yukallifullahu nafsan illawus’ahaa, Allah tidak membebani suatu kaum melainkan sesuai kesanggupannya.”
***
***

Ya Allah jikalau memang Kau takdirkan dia sebagai insan terbaik dariMu…
Jauhkan kami sejauh-jauhnya…
agar kelak saat pertemuan nanti, benih rindu ini dapat terlerai dan tumbuh menjadi cinta suci yang Kau ridhoi…
Tapi….
Jikalau ternyata dia bukan yang Kau pilihkan buatku…
Dekatkan kami…
Dekatkan sedekat-dekatnya pada cinta dan kasihMu…
Agar terhijab hati ini dari zina yang membuatMu murka…
Kumohon…
Sampaikan maafku pada seseorang yang Kau pilihkan untuknya…
Maaf…
Karena sebelum kehadiranya…
Aku telah lancang mengisi hati kekasihnya…
































Selasa, 17 April 2012

i'm twentytwo years old (15 April 2012)

Mama: ASLM.....SELAMAT ULANG TAHUN Y K....MM BANGKA AKAN KK,SEMOGA ALLAH SLALU MELINDUNGI KK....DAN SEMUA CITA2 KK SEMOGA TERWUJUD..TETAP MENJADI ANAK YG SHOLIH.....

Papa: Ka,selamat ulang tahun ya nak,semoga kk panjang umur dan dimurahkan rezeki nya sama yg Maha kuasa AMIN,

Dita : Asw. Kak winni, happy milad ya kak. Barakallah fi umurik.... Smg semakin baik n semakin dkt dgn allah..:)..

Tia: Ass,,Kak winniiii :)
Selamat ulang tahun.panjang umur dan sehat selalu ya kak
Semakin baik lg kedepannya..
Selamat ulang tahun kak

hafni: Aslmkm. . Barakallah ya k2k. . Mdh2n cita2, jodoh, rezky di dkatkn oleh Allah. . Amin.Met milad ya ka. .

Yuni :Ass win..
Met milad yah..
Smoga umur'a berkah..
Lebh baik lg kdepn'a..
Barakallah..

una:Assalamu'alaykum.
Barakallahu fii umruki kakak..^^
smoga berkah semuanya, lancar proposal n skripsinya..
N smga tetap istiqomah sampai akhir hayat.
es-seh..:-D
undang2 una kalau ada makan2 kuenya ya..hehe..
Syukuran bubur jg gk apa2..coklat buatan kk jg jdlah..(haha..maksa)

---:Aslm
happy birtdhay y kak
and
sukses sllu . . .
amien

sa'adah: Asslamu'alaikm. . .
Slmt MILAD y Kak Winni
Smga smw cita2 dpt terwujd, rndh rezki n cpt wisuda
Amin y Rabbal'alamin

dewi09: Met milad ya kakak qu..
:D

Atika: Barakallah kak. .
Slmt milad. .hem. .kemek2 y ^_^
I love U Full :D

Ulfa: Asw. . .
Kak winiiiii. . . .
Met milad yaaa. . . .
:-D:-D:-D
mga umurnya brkah yaaa. . . .;-)

Ima: Asw..kakakkk happy milad, sehat selalu, cepat tamat, cepat kerja, panjang umur, jd wanita solehah, bermanfaat utk org bayak. Aamiin YRA. BARAKALLAH KAK^

--: Aslm. Kak wini sayang....
MeD milad yah. Barakallah fil umrik..
Semoga lncaR TA nya,segera d dbuat pRoposal nya.:D

Ira: Aslm..Happy birthday to you kak winni.. :D
Smga dgn smkin brtmbah nya umur d thun ni, bsa mjdi s'org yg lbh baik lg dr thun yg kmren..
D mudah kn dlam s sgla hal yg baik & sukses lah utk kkak yaaaa..
Amin :)

Dian11: AsSalamu'alaikum ka wini...
HapPy milad y ka..
Smg Allah meridhoi kakak..
^_^
love u..

Syafni: Assalamualaikum.
Mat milad y wini cabe, hehehe
Barakillah.
Smg cpt wisuda n m'jd org yg b'manfaat. Aamiin.
:) syafni (:

DinaH2: Met Milad ya Ukhti Winny...
smga mndpt umr yg brkah, d.lmphkn rizky, d.mdhkn dlm sgl persoalan,
n cpt dpt jdoh....
Mendptkan keBhgiaan dunia dan akhrat,
menjdi Perhiasan dunia yg terindah, n mnjdi Bidadari cntik di Surga Allah,
Amin Ya Rabb
Met milad ya ukh,
^_^
Wslm.
Mendptkan keBhgiaan dunia dan ak

Hari: Assalamualaikum win, met milad y winni syg, smoga niat utk cpat nikahny trwjud dgn mndapatkan suami yg soleh yg bs membimbing wni mnjd istri n ibu yg soleha. Smga umur wni barokah, n cita2 wini yg lain trwjud.....amin.....

Nanda: slamat milad yah,
smga slalu dlndungi Allah swt,dridhoi stiap hrapan wni..
:)

Hanif: Assalamu'alaikum..
Kak wini..met milad ya kak,barakallah..
Smga skses dunia akhirat..Aamiin..

Nura: Assalamu'alaikum,,
Kak,,
Met Milad yaa,,
Barakallah fii umrik...
Tdi ngucapin ny rame2 jdi kurang sahh...
Hehe..


ya, Allah smoga semua doa2 baik sahabat hamba Engkau Ijabah... amiiin..
:):):)